Sand Xpresi

Sand Xpresi
arti dari sebuah optimisme adalah sikap mental seseorang yang selalu bisa mengendalikan akal,pikiran,serta perbuatan yang positif serta selalu berpikiran jauh kedepan tanpa adanya rasa takut,bimbang ataupun salah karena yang ada dalam pikiran hanyalah kesan positif yang ditunjang dengan keberanian bertindak dan keyakinan akan kemampuan.

Minggu, 07 November 2010

Profil Budaya Politik (Studi pada Aktivitas Mahasiswa di Kota Malang)


Demokrasi bukan sekadar banyaknya institusi. Suatu demokrasi yang sehat terutama bergantung pada pembangunan suatu budaya warga negara yang demokratis. Budaya dalam pengertian ini, tidak merujuk pada seni, sastra atau musik, tapi pada perilaku, praktek dan norma-norma yang menjelaskan kemampuan rakyat untuk memerintah diri sendiri. Budaya warga negara suatu masyarakat demokratis dibentuk oleh aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu atau kelompok. Warga negara suatu masyarakat bebas mengejar kepentingan mereka, menjalankan hak-hak mereka dan bertanggungjawab atas hidup mereka sendiri.

Pengaruh mahasiswa terhadap proses demokratisasi di negara ini, tidak bisa dinafikkan kehadirannya. Label yang diberikan sebagai agen perubahan (agent of change) selalu dapat diperankan dengan apik. Mahasiswa sendiri merupakan kelompok elit terdidik, yang tingkat partisipasinya dibandingkan dengan seluruh komposisi penduduk mencapai 10,6 persen pada tahun 1995 (data BPS 1996), berdasarkan proyeksi sekitar 3,5 juta orang, tersebar disekitar 74 Perguruan Tinggi Negeri dan kedinasan serta 1.499 perguruan tinggi swasta (berdasarkan data per juni 1999). Untuk itu, menarik bagi peneliti untuk mengetahui lebih dalam tingkat budaya politik di tataran aktivis mahasiswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka mendeskripsikan dan menganalisa profil budaya politik pada tataran aktivis mahasiswa di Kota Malang. Indikator penelitian berdasarkan orientasi responden yang bersifat kognitif, afektif dan evaluatif terhadap sistem politik secara umum, aspek-aspek input, aspek-aspek output, dan pribadi sebagai partisipan aktif, yang kemudian dikonsolidir kedalam pemahaman, perasaan dan partisipasi sebagai warga negara.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan teknik analisa data kualitatif, lokasi penelitian di Kota Malang, sedangkan data diperoleh melalui metode survei, wawancara dan observasi. Adapun populasi adalah mahasiswa di Kota Malang dan sampelnya menggunakan metode purposive sample, sehingga sampelnya adalah aktivis mahasiswa di Kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan februari hingga Juli 2005.

Hasil penelitian pada aktivis mahasiswa di Kota Malang menunjukkan bahwa orientasi kognitif atau tingkat pemahaman terhadap politik, memiliki frekuensi yang tinggi. Orientasi yang bersifat afektif atau perasaan terhadap politik dan pemerintahan, umumnya responden merasa bangga terhadap struktur politik di Indonesia dalam artian lembaga-lembaga politiknya, namun kecewa terhadap aktor-aktor politik yang menentukan kebijakan politik di Indonesia. Adapun orientasi yang bersifat evaluatif atau partisipasi sebagai warga negara, memiliki frekuensi yang tinggi, hal itu dipengaruhi oleh kesadaran politik dan aktivitas organisasi-organisasi mahasiswa yang menaungi mereka. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa aktivis mahasiswa di Kota Malang tergolong dalam kategori budaya politik yang partisipan. Kemudian, berdasarkan orientasi para aktivis di Kota Malang dalam melakukan partisipasi politik melalui organisasi mahasiswanya, peneliti membaginya dalam dua tipologi yakni pragmatis dan idealis.

Peneliti mengharapkan adanya kelanjutan dari penelitian ini, guna mengetahui dan membahas lebih dalam tentang tipologi aktivis mahasiswa di Kota Malang dalam kaitanya dengan orientasinya untuk melakukan partisipasi politik, apakah didasarkan pada orientasi yang cenderung pragmatis ataupun bersandar pada idealismenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar